#10DaysKF Hari ke-4: Dia

Coba ceritakan bagaimana pertemuan pertamamu dengan si dia
 
Sumber gambar: Instagram/Maudy Ayunda
Terus terang, aku bingung. Tentang apa dan siapa yang harus kuceritakan di hari keempat ini. Kupikir tadinya temanya enteng banget, cuma disuruh menceritakan pertemuan pertamamu dengan si dia.

Makin terkesan mudah karena kamu nggak perlu menyebutkan nama. Kalaupun ingin, barangkali cukup dengan 'sebut saja Bunga'. Kemudian, begitu sepuluh jariku sudah mengambil ancang-ancang di atas keyboard laptop, sudah pula kuputar satu playlist One OK Rock dengan mode 'repeat all', sudah nyiapin camilan, pengaturan hape kusetel pula ke 'airplane mode' buat jaga-jaga kalau-kalau ada telepon nyasar dari agen MLM, kusiapkan kepalaku dengan memori-memori lama, eh ... tiba-tiba saja aku nge-blank. Si dia yang mana yang akan kuceritakan??!

Tentang gebetan? Susah untuk menceritakannya. Pacar? Ada tiga Nggak punya. Mantan? Sudah jadi pacar orang, ngapain lagi diceritakan ulang, hanya bikin kambuh halusinasiku saja. Sahabat? Sudah kuceritakan beberapa di tempat lain. Lagi pula, si dia yang dimaksud oleh Momon #KampusFiksi ini tentu maksudnya nggak jauh-jauh dari yang berhubungan dengan perkara asmara, kan? Iya, pasti arahnya ke sana. Kan, kamu tahu sendiri kalau Momon itu seorang jones sejati. Jadi, dia nyuruh kita bercerita tentang ini untuk membantunya berfantasi.

Kuulik dan kupikir, tak juga kutemukan apa yang bisa kuceritakan.

Aku hampir saja menyerah.

Dalam keputusasaan setelah dua jam setengah nggak juga berhasil mencairkan kebuntuan di pikiranku, aku memutuskan untuk tidak memaksakan apa-apa lagi. Kamu pasti mengerti, kan, segala apapun tidak akan menjadi baik jika dipaksakan. Terutama untuk urusan perasaan. Jika gebetanmu nggak ada respon ke kamu, dingin kayak guyuran hujan di bulan Desember, nggak kooperatif untuk melancarkan acara penjajakan yang timbal balik, dan mulai menunjukkan tanda-tanda suka yang serupa tetapi ditujukan ke orang lain, bukan ke kamu, maka saranku jangan ngotot. Jangan nguber-nguber. Jangan egois memaksakan kehendak. Kamu mau ngegebet apa mau nagih setoran arisan sebenarnya sih?

Jadi, sekarang, aku nggak akan memaksakan tulisan ini. Aku benar-benar buntu. Nggak ada yang bisa kuceritakan tentang si dia itu. Siapapun si dia yang ada dalam persepsimu.

Akhirnya, kupinjam gitar teman di kamar sebelah.

Kupejamkan mata, aku duduk di tangga, lalu mulai bernyanyi:

Sumber gambar: Instagram/Maudy Ayunda
Di suatu hari tanpa sengaja kita bertemu 
Aku yang pernah terluka
kembali mengenal cinta
Hati ini kembali temukan senyum yang hilang 
Semua itu karena dia
 
Oh Tuhan ku cinta dia
Ku sayang dia, rindu dia, inginkan dia
Utuhkanlah rasa cinta di hatiku 
Hanya padanya, untuk dia
 
Jauh waktu berjalan kita lalui bersama 
Betapa di setiap hari
ku jatuh cinta padanya 
Dicintai oleh dia ku merasa sempurna 
Semua itu karena dia

Siapapun kamu, si dia yang disebutkan Anji dalam lagu ini, kudoakan semoga bahagia dengan makan malammu, ya. Dan kalau kamu sedang dalam proses diet, semoga dietmu berhasil dengan sempurna.

Baiklah, kurasa cukup sekian untuk malam ini. Mohon maaf sudah mengecewakanmu karena tulisanku tidak sesuai tema. Jangan tidur kemalaman, nggak baik untuk kesehatanmu. Sampai jumpa besok. Selamat beristirahat. 

N.B: Jangan lupa itu recehannya tolong dikumpulkan. Capek mulutku nyanyi dari tadi. Makasih. 

Malang, 21 Januari 2017
Ditulis dalam rangka mengikuti 10 Days Writing Challenge bersama #KampusFiksi

Komentar

  1. Balasan
    1. hehehehe jangan marah-marah. Sayangi jantungmu. hehehehe

      Hapus
  2. TERUS APA HUBUNGANNYA SAMA MAUDY AYUNDA? *banting gitar
    hahaha....

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehehe santai, Mbak Ayun. Jangan marah-marah, cepat keriput loh hehehehe

      Hapus

Posting Komentar