Beberapa hari yang lalu
aku nge-share selebaran kehilangan yang aku dapatin dari seorang teman
di grup komunitas EH Malang. Niatnya muluk, biar berita kehilangan itu
cepat menyebar, dengan demikian semakin besar peluang barang tersebut
kembali pada pemiliknya. Ya, walaupun sampai detik ini aku sama sekali
belum mendapatkan informasi apakah si korban sudah menemukan kembali
barang-barangnya yang hilang.
Poinnya
adalah, aku kagum luar biasa ketika ternyata postingan itu di-like dan
di-share oleh ratusan teman-teman netizen yang entah siapalah mereka dan
entah berdomisili di bagian bumi mana di Nusantara ini. Kekaguman besar
yang menunjukkan bahwa ternyata masih banyak orang-orang baik yang
peduli dengan orang lain meskipun mereka tidak mengenal orang itu.
Aku yakin mungkin tidak aku saja yang muak dengan bobroknya kondisi masyarakat di negeri ini.
Anak SD alay yang sudah pandai pacaran, dengan style sinetron murahan pula. Anak SMP yang di zamanku masih malu-malu bila dicie-cie-in dengan teman ceweknya, hari ini malah sudah pintar bikin bokep 3gp. Berita pembunuhan yang tiap hari hampir selalu ada. Berita perampokan lah, pemerkosaan lah, apalagi berita penipuan berkedok macam-macam, bejibun banyaknya.
Belum
lagi kasus-kasus yang paling hits di negara ini yang seperti perkataan
seorang dedengkot Hydra ketika dibekuk oleh Agen Carter "kau potong satu
kepala, akan tumbuh ratusan kepala lainnya": korupsi.
Tiap
hari disuguhi berita-berita kriminalitas seperti itu secara tidak sadar
akan mempengaruhi sisi psikologis kita, menanamkan ide dasar bahwa
dunia ini tidak lagi aman, sehingga menimbulkan ketakutan dan
ketidakpercayaan pada orang sekitar. Dengan kata lain: kita seolah-olah
tengah hidup di tengah masyarakat yang rusak sebagaimana Gotham city.
Iya,
kita mungkin muak dengan pengendara motor yang suka main serobot
trotoar, yang hobi sekali membunyikan klakson berkali-kali padahal lampu
hijau baru menyala satu detik, yang gemar mengegas kendaraan lebih
kencang agar dapat lewat duluan dari penyeberang jalan.
Atau
kita juga sudah jengah dengan aparatur negara yang bukannya menjaga
keamanan malah menakut-nakuti masyarakat awam dengan seragamnya.
Kita
barangkali capek dengan tingkah polah birokrat yang alangkah susahnya
untuk sekedar mengurus e-ktp (yang ini aku rasain sendiri), sehingga
sebelas dua belas ribetnya dengan berutang pada lintah darat.
Oh,
jangan pula menaruh harapan terlalu besar pada para wakil rakyat, sakit
men. Mereka terlalu sibuk mengurus dana aspirasi ketimbang
memikirkan.... ah sudahlah, semakin kuteruskan keluhan ini, hanya akan
semakin mengurangi nafsu makan apalagi harga-harga bahan makanan sudah
semakin tidak berpihak pada anak kos perantauan sepertiku.
Aku
setiap hari selalu bergelut dengan ketakutan-ketakutan dan kekesalan di
atas, merasa sedang hidup di zaman jahiliah, hingga perlahan namun
pasti, kepedulian kalian wahai teman-teman dunia maya, membuktikan
sebaliknya.
Walaupun
hanya sebatas like dan share berita kehilangan di salah satu postingan
Line, itu cukup memberiku hipotesis sementara bahwa orang-orang baik
belum punah. Dan tentu saja aku berharap hipotesis itu terbukti benar,
entah sekarang, entah suatu hari nanti.
Sehingga
mulai sekarang, aku mencoba menanamkan kepercayaan, kalian yang masih
peduli dengan penderitaan orang lain, kalian yang masih punya hati
nurani untuk menolong orang-orang berkesusahan, masih banyak bertebaran
di muka bumi Indonesia ini.
Masih
banyak orang baik di Indonesia ini, semoga suatu saat di masa depan,
mereka muncul ke permukaan seperti sepasukan ksatira Gondor menaklukkan
tentara Orc suruhan Saruman, menaklukkan kejahatan mulai dari hal
sekecil-kecilnya seperti menyerobot antrean di SPBU.
Komentar
Posting Komentar