Menikmati Peluh Darah Perjuangan dalam Perantauan
Gambar: gadangdirantau.wordpress.com Kredo yang jamak didengar itu, yang mengukuhkan bahwa lelaki Minang sesungguhnya terlahir membawa tabiat perantau dalam aliran darahnya itu, mungkin memang tepat adanya. Saat ini, berdasarkan itu pula barangkali bisa kutahbiskan diri sendiri sebagai lelaki Minang sejati (uhuk). Spirit merantau ini telah mengalir dalam nadiku sejak usiaku bahkan masih belum genap tiga tahun. Diboyong meninggalkan kampung halaman oleh papa dan mamaku menuju negeri nan jauh di seberang lautan sana, menyeberangi selat Malaka, dengan perahu tongkang nelayan seadanya, yang tiap lima menit sekali semua penumpang lelaki di atas perahu berebut menguras air laut yang merembes masuk tiada henti sepanjang malam agar kami semua tidak karam diamuk gelombang lautan yang mengganas, tubuh mungilku yang harus dibungkus plastik agar tidak kuyup kedinginan oleh guyur hujan dan tempias air laut, demi mencari nasib penghidupan yang lebih baik, tentu menjadi pengalaman hidup tak te...