Aku Digilas Waktu
Untuk seorang yang memiliki imajinasi liar sepertiku, yang senang menyimak kicau burung di pepohonan hijau, yang suka memerhatikan liuk gemulai ikan-ikan kecil yang tengah berenang di bawah kucuran air mancur di kolam yang bening, yang rela membiarkan rambut kepala diusik sepoi-sepoi angin senja di bawah tingkap kaca dari lantai 4 gedung FISIP, tanpa melakukan apa-apa, hanya memasrahkan semua indera untuk mematung seperti itu, bermenit-menit, bermain-main dengan kekosongan pikiran, maka waktu satu jam akan berlalu seperti sekilas berkas cahaya belaka. Tahu-tahu, aku sudah melewatkan satu jam penuh hanya untuk melamun.