Hanya Sedikit Letih
Sudah pukul setengah sepuluh malam, udara kota ini mulai berembun, kulit tipis ini mulai digerayangi dingin yang dibawa semilir angin nakal. Dan seharusnya, dulu sekali, ketika saya masih mengenakan seragam putih-merah, di jam-jam seperti ini segala hiruk-pikuk sudah padam. Berganti bebunyian binatang malam yang sedang mendapat giliran pesta menggantikan makhluk siang. Pukul sembilan malam, terasa sudah amat gelap, anak-anak kecil disuruh segera berangkat ke tempat tidur, esok pagi mesti bangun subuh-subuh, sholat, lalu siap-siap ke sekolah. Itu dulu, belasan tahun lalu. Ah, rasanya baru kemaren sore saya menangis pulang sekolah gara-gara dibully teman-teman geng bandit di sekolahan. Oh, itu, cinta monyet itu, rasanya belum genap sehari dia terpangkas dari perasaan, ditolak.hahahaha